WISATA KE PUNCAK MONAS
Begitu indah rasanya ketika saya bermain-main di Monas pada saat itu. Monas adalah Monumen Nasional yang terletak di jantung kota Jakarta, ibu kota Indonesia. Kala itu saya bersama saudara kandung saya yang sulung. Kami pergi bersama-sama ke sana. Di landasan berdirinya Monas, ternyata halamannya sangat luas. Datarannya terdiri dari padang rumput yang dipangkas dengan rapi. Lapangan rumput di sini sangat luas. Jauh juga berjalan dari kederaan kami hingga tiba di kaki Monas. Di sepanjang dataran rumput ini, banyak sekali orang lalu lalang. Ada yang melintas saja, ada yang memang menikmati indahnya berwisata ke Monas ini, ada yang menjajakan barang-barang dagangannya, seperti mainan anak-anak, rokok, minuman dan berbagai macam barang lainnya. Di pinggir-pinggir lapangan rumput inipun banyak sekali pedagang kaki lima. Hampir laku semua barang dagangannya. Apalagi barang-barang yang mereka perdagangkan selalu saja barang-barang produksi yang baru. Ditambah lagi pengunjungnya banyak dari kawasan luar Jakarta, yang menganggap semuanya serba indah di tempat ini.
Sesampai di kaki Monas, kami terus membayar tiket untuk masuk ke dalamnya. Satu bangunan yang ada di kaki tugu Monas yang cukup besar. hari ini, barulah saya ketahui bahwa di bawah tugu Monas ini, ada satu ruangan yang cukup lebar. Saya dan saudara saya agak lama juga mondar-mandir di dalam ruang lebar itu untuk menyaksikan banyak pajangan gambar di ruangan itu. Gambar-gambarnya terdiri dari gambar pahlawan Indonesia, dan juga gambar-gambar heroik yang melukiskan perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan dan juga meniti pembangunan dari langkah ke langkah
seterusnya. Sangat ramai di ruangan ini. Satu persatu melangkah setelah merasa puas memperhatikan gambar yang terpajang seluruhnya. Tapi sebagian ada juga yang tak begitu memperhatikannya lagi. Mungkin karena mereka sudah agak sering ke tempat ini. Pengunjung Monas ini nampak terdiri dari berbagai etnis. Ada yang memang penduduk Jakarta, ada yang memang dari Propinsi lain, ada dari negara lain sepert China, Pakistan, America dan berbagai Negara lainnya. Tapi jelas nampak mimik kekaguman hampir ada pada setiap pengunjang yang datang ke tempat ini. Setelah lama berada di ruang yang ada di kaki Monas, kamipun terus menaiki lift yang yang ada di ruangan lebar itu. Begitu kami masuk, liftpun terangkat membawa kami hingga ke atas sana. Begitu lift berhenti, pintu terbuka secara automatic, kamipun ternyata sudah berada di atas tugu Monas. Kami sudah berada di tempat yang amat tinggi. Hari ini baru kuketahui bahwa halaman yang ada di puncak Monas juga sangat luas. Banyak pengunjung sedang bermain dan memandang indahnya Kota Jakarta yang nampak dari tempat tinggi itu. Lokasi tempat ini nampak aman juga. Pada setiap pinggir, memang telah diberi pagar agar tidak ada pengunjung yang terjatuh ke bawah sana. Lokasi kami ini, berada di bawah Benda Emas yang sering dilihat di puncak Monas. Pengunjung hanya bisa ke tempat kami ini. Tak bisa lagi untuk pergi ke atasnya, sebab memang dipagar dengan Besi yang kuat. Kalau pergi dari samping juga tak bisa karena pagar besinya, dan berbatas atap beton kalau dari atas. Emas yang ada di puncak Monas memang tepat berada di atas kami, tapi kami tidak bisa melihatnya sebab pada sisi atas kami masih ada beton yang merupakan lantai landasan emas berada. Emas di puncak Monas hanya dapat dilihat dari sekitar lapangan Monas atau dari kejauhan. Dari tempat ini, saya bisa memandang sangat jauh. Bahkan sampai ke
Utara Pulau Jawa. Lautan lebar yang ada di bibir pantai Tanjung Priokpun nampak di ujung sana. Hotel-hotel yang menjulang tinggi, nampak rendah kalau dipandang dari posisi kami ini. Angin di tempat ini berhembus sangat kencang. Memang benar-benar berada pada ketinggian yang sangat tinggi. Setelah berada cukup lama di tempat ini, kamipun berencana untuk pulang ke rumah.
Kutuliskan cerita ini agar berbagi cerita pada pembaca yang belum pernah ke sana. Memang banyak yang sudah pergi, tapi pasti ada yang belum pergi. Semoga tulisan saya ini membuat pengalaman anda bertambah.
Perjalanan Hajiku
Klik juga iklan di bawah
Bila ingin cari uang di Clixsense, klik iklan di bawah
Kutuliskan semua kisah saya ketika di Medinah dan di Mekkah, bermaksud agar saya mengingatnya, dan juga bisa jadi pelajaran bagi yang akan pergi, jadi bahan pertimbangan bagi yang telah pernah ke Mekkah. Dan saya sebagai penulis, tentu banyak kekurangan. Mana tahu ada kesalahan, saya sedia bila dikritik. Sebab dengan kritik para pembaca, akan menjadi pelajaran buat saya. Mungkin kalau saya punya kesempatan untuk menulis lagi, saya sudah punya rambu-rambu dengan tulisan saya, kalau kebetulan ada yang salah. Silakan kritikn saya di kotak Guest. Semua tentu akan menjadi pelajaran berharga buat saya
Terima kasih
Custom Search
http://feeds.feedburner.com/PengalamanDiAdsense
Mr. Tanjung panyabungan 2
Semoga tulisan-tulisan saya di halaman ini, akan memacu orang-orang yang seasal dengan saya untuk berlomba dan semakin giat menulis di dunia maya
Online
...............................................................
Menerima pemasangan Iklan.
Hubungi:
Ashartanjung@gmail.com
Tempatkan iklan anda disini.