BAGAIMANA MENYINGKIRKAN SIFAT MALAS
Bagaimana untuk bisa selalu rajin dan penuh perhitungan? Barangkali jawaban saya cocok untuk sebagian orang, tapi yang jelas, jawaban saya mungkin lebih banyak gunanya dari pada ruginya. Kalau kita pikir-pikir, betapa banyak ragam macam kehidupan manusia di alam ini. Ada yang miskin, ada yang di bawah miskin, ada yang sedang-sedang saja, ada yang kaya, kaya raya dan banyak ranyak ragam keadaan. Bila seseorang itu telah sampai ke peringkat kaya di bidang materi, maka bersyukurlah. Rupanya sang pencipta sudah mengabulkan keinginan anda menjadi seorang yang lapang rezekinya. Ibuku sering menasehati saya jika saya sedang tidak mau tahu untuk
membantunya di saat dia masih hidup. Dia sering mengatakan bahwa sangat sulit dahulu perjuangan dia dan ayah untuk mencapai tarap usaha yang ia pegang. Jadi sangat berharap sekali jangan sempat jatuh lagi seperti kehidupannya di saat baru memulai berusaha dahulu.?Saya katakan jatuh, memang dari pertama menikah dahulu, ayah dan ibuku Cuma diberi modal oleh nenekku 3 Liter beras dan seperempat Kg cabe. Hanya itulah modal dasar kehidupan mereka yang berupa materi. Pemberian dari nenek itu mereka pergunakan sebagai kebutuhan mereka, sementara pada setiap harinya ayahku bekerja dengan gaji yang sangat minim sekali untuk bisa menabung uang di hari esok. Setelah merasa sudah biasa mengumpul uang untuk kebutuhan makan selama 6 bulan, lalu mereka pergi ke ujung persawahan yang ada di desa asal kami. Mereka membuka hutan yang beum ada pemiliknya. Ayah dan ibu menanam padi seluas 1 Hektare. Di sinilah keduanya merasa hidup ini sangatlah berat. Kesunyian yang mencekam pada siang dan malam, kesunyian dari semua sanak saudara, kesunyian dari media pembawa berita, semuanya serba sunyi. Mereka bekerja keras di tempat usaha yang baru ini. Usaha tani yang sama sekali tidak membutuhkan modal besar, hanya membutuhkan tenaga dan kemauan yang banyak. Mereka bekerja setiap hari, bahkan pada malam haripun bila sedang bulan purnama, ayah dan ibu masih juga menyempatkan diri untuk bekerja, menyiangi tanam-tanam yang ada di perkebuan mereka, walau suasana tidak seterang di siang bolong. Setelah hasil tani mereka bisa dipanen, inilah yang menjadi modal mereka untuk membangun satu usaha di kampung. Seusai menuai hasil, mereka menjualnya hasil itu seluruhnya. Mereka pindah dari tempat mereka yang selama ini jauh dari perkampungan. Kembali lagi hidup di desa dan bergabung dengan masyarakat. Membuka satu usaha kecil-kecilan di bidang produksi kerupuk. Seperti layaknya sebuah produksi rumah tangga. Keduanya merintis dari kecil, hingga besar, hingga mereka pindah dari desanya yang bernama Lumban Dolok. Hijrah ke Kota Panyabungan yang kala itu masih sebuah kecamatan.
Sesampai di Panyabungan, mereka menukar usaha mereka dengan berjualan kedai sampah. Itulah sekilas cerita tentang ibu bapak saya. Jadi kalau saya malas membantu ibu untuk membantu dia di toko, ibu sering menceritakan hal ini pada saya. Ia tidak ingin kalau hal ini terulang lagi. Jadi bagi anda-andapun pasti ada masa lalu. Kalau saya secara pribadi, saya tidak sempat merasakan apa yang sempat mereka rasakan tentang hidup di hutan, hidup dalam kesusahan, walaupun bukan termasuk yang kaya raya. Tapi ibu sering menasehati. Ibu sering menggambarkan bahwa ada jurang dalam kemelaratan bila kita malas, bila lebih mementingkan bermain-main dari pada bekerja dengan tekun dalam usaha kita. Jadi untuk membuat agar tidak malas, tentu kita mesti melihat ataupun membayangkan bahwa ada kesuksesan yang menunggu bisa kita kalau bekerja tekun dan ada jurang menganaga di depan kita yang siap saja menelan orang-orang yang malas, untuk ia sulap menjadi manusia miskin yang serba kekurangan pada akhirnya. Dalam bekerja, kita mesti berusaha merobah agar tempat bekerja kita adalah sebuah tempat yang sesuai dengan keindahan yang kita dambakan. Kiita menghiasnya sesuka hati kita, agar kita menyukainya. Kita membuat teman-teman sekerja untuk menjadi sahabat yang terbaik sehingga kita merasa nyaman di dekatnya. Kita selalu merasa bahwa pekerjaan kita adalah hidup kita. Kita mesti beranggapan bahwa bila kita berbuat lebih tekun dalam usaha, maka hasil yang lebih memeuaskan akan menanti anda pada hari berikutnya. Soal kesuksesan barang kali banyak yang kita lihat yang bisa kita anggap sebagai contoh. Seperti president Amerika bernama Barack Husein Obama, yang memulai karirnya dari bawah sekali. Atau banyak di antara sahabat-sahabat anda ataupun family anda yang memulai karirnya dari nol, hingga hidupnya lebih mapan. Semua itu bisa kita jadikan sebagai pelajaran. Semua itu bisa kita anggap sebagai tangga yang akan kita jalani untuk menempuh kehidupan ini. Agar kita selalu rajin, agar kita bisa membuang rasa malas kita. Sekian saja, semoga bergunalah tulisan saya ini dan berguna untuk kita semua.
Perjalanan Hajiku
Klik juga iklan di bawah
Bila ingin cari uang di Clixsense, klik iklan di bawah
Kutuliskan semua kisah saya ketika di Medinah dan di Mekkah, bermaksud agar saya mengingatnya, dan juga bisa jadi pelajaran bagi yang akan pergi, jadi bahan pertimbangan bagi yang telah pernah ke Mekkah. Dan saya sebagai penulis, tentu banyak kekurangan. Mana tahu ada kesalahan, saya sedia bila dikritik. Sebab dengan kritik para pembaca, akan menjadi pelajaran buat saya. Mungkin kalau saya punya kesempatan untuk menulis lagi, saya sudah punya rambu-rambu dengan tulisan saya, kalau kebetulan ada yang salah. Silakan kritikn saya di kotak Guest. Semua tentu akan menjadi pelajaran berharga buat saya
Terima kasih
Custom Search
http://feeds.feedburner.com/PengalamanDiAdsense
Mr. Tanjung panyabungan 2
Semoga tulisan-tulisan saya di halaman ini, akan memacu orang-orang yang seasal dengan saya untuk berlomba dan semakin giat menulis di dunia maya
Online
...............................................................
Menerima pemasangan Iklan.
Hubungi:
Ashartanjung@gmail.com
Tempatkan iklan anda disini.